Pariwisata
merupakan salah saktor sektor yang medapatkan dampak terbesar akibat COVID-19. Ini
dibuktikan dengan menurunya permintaan wisatawan domestik maupun
mancanegara. Indonesia merasakan dampaknya karena merupakan salah satu pilihan
tujuan wisata. Pandemi menyebabkan penurunan pendapatan negara yang berasal
dari pariwisata. Penyebab penurunan pariwisata juga diakibatkan pembatasan
atau yang biasa disebut dengan PSBB dalam upaya mencegah COVID-19. Hal-hal yang
terkena dampak seperti PAD (Pendapatan Asli Negara), devisa negara, dan juga
pendapatan masyarakat yang hidupnya sangat dipengaruhi oleh pariwisata juga
mendapatkan kerugian. Secara keseluruhan pandemi memberikan dampak signifikan
pada lebih dari 10 ribu perusahaan di sektor pariwisata.
Namun secara perlahan, tentunya para pelaku industri pariwisata berusaha untuk mulai membangkitkan pariwisata dengan menerapkan berbagai strategi dan menyesuaikan dengan protokol kesehatan yang ada. Sejumlah strategi telah dilakukan untuk merevitalisasi gairah pariwisata sekaligus beradaptasi dengan kondisi pandemi saat ini. Kemenparekraf pada 26-28 November 2020 di Bali sempat menggelar Rapat Koordinasi Nasional membahas amplifikasi kebijakan, program serta langkah rekativasi dan pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berdampak akibat pandemi COVID-19. dr. Terawan yang ssat itu masih menjuabat sebagai Menteri Kesehatan mengatakan kegiatan ekonomi perlu dijalankan mengingat masyarakat perlu mendapat kesempatan untuk berusaha, namun tetap mengutamakan protokol kesehatan yang mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.
Coban Rondo
Salah
satu daya tarik wisata yang masih menjalankan operasional pariwisata di tengah
pandemi COVID-19 adalah Wisata Coban Rondo yang berlokasi di Kabupaten Malang.
Wisata Coban Rondo adalah salah satu tujuan wisata alam yang cukup terkenal di
Kabupaten Malang. Wisata Coban Rondo telah dibuka kembali sekitar bulan Juli
2020 setelah sebelumnya tutup sementara akibat pandemi yang mulai menyebar di
Indonesia, pembukaan kembali wisata Coban Rondo ini telah mengantongi izin dari
Disparbud Kabupaten Malang. Wisata Coban Rondo mendapatkan izin ini setelah
pihak pengelola yaitu PT. Perhutani Alam Wisata mengirimkan surat dengan
tembusan ke Bupati Kabupaten malang terkait persiapan untuk kembali membuka
lokasi wisata. Lalu pihak Disparbud akan melakukan peninjauan langsung ke
lokasi wisata yang mengajukan izin. Mereka akan mengecek kelayakan tempat
wisata itu untuk beroperasi kembali. Agar bisa melewati tahap ini, pengelola
harus memprioritaskan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran
Covid-19. Selain penggunaan masker dan jaga jarak untuk seluruh pengunjung dan
karyawan, di kawasan wisata juga harus ada tempat cuci tangan memakai sabun.
Wisata
Coban Rondo masih menjadi daya tarik wisata yang diminati oleh wisatawan
berbekal nama yang sudah terkenal. Namun tak bisa dipungkiri, pandemi Covid-19
telah menurunkan jumlah pengunjung secara signifikan. Jika dulu ada ribuan
pengunjung, sekarang hanya ratusan. Saat ini, rata-rata 300 hingga 500
pengunjung pada hari biasa dan 700 hingga 1000 pengunjung pada akhir pekan.
Wisata Coban Rondo tak hanya menyajikan air terjun sebagai atraksi utama, namun
juga memiliki atraksi lain yang tak kalah menarik seperti Kebun Mawar, kebun
Organiki, Labirin, panahan, menembak, flying fox, beberapa taman dan spot
swafoto. Coban Rondo sudah memiliki fasilitas yang lengkap dan memadai. Terkait
dengan pandemi COVID-19, terdapat arahan melalui Keputusan Menteri Kesehatan
nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 yang mengaharuskan para pelaku wisata
menyediakan fasilitas pencegahan dan pengendalian COVID-19, Wisata Coban Rondo
sudah menjalankannya. Tiap sudut atraksi wisata di Coban Rondo, pengelola sudah
menyiapkan tempat cuci tangan dengan sabun. Di pintu gerbang masukpun terdapat
penanda jaga jarak dan mengharuskan para wiatawan unbtuk mengecek suhu tubuh.
Kesiapan
pencegahan COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan oleh Wisata Coban
Rondo telah dilakukan sangat baik dan maksimal oleh para pengelola, dibuktikan
dengan diraihnya Wisata Alam Terbaik II di East Java Tourism Award. hasil ini juga mendapatkan apresiasi tersendiri
dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang. Nominasi ini
diajukan oleh Kadisparbud Kabupaten Malang. Pemilihan wisata berdasarkan
segi kesiapan protokol kesehatan. Wisata Coban Rondo dipilih karena dinilai
paling siap menerapkan protokol kesehatan, juga dalam hal kebersihan,
kesehatan, dan keamanan. "Dan kita memasukkan wisata yang sesuai dengan
disarankan oleh panitia. Kita memilih dan memilah sambil berkoordinasi dengan
pengelola wisatanya apakah siap atau tidak," ungkap Kadisparbud Kabupaten
Malang. Melalui prestasi ini, diharapkan pengelola wisata lain agar menyiapkan
protokol kesehatan secara maksimal, agar para wisatawan tak takut kembali untuk
datang ke tempat wisata tersebut. Setelah wisatawan tidak takut lagi untuk
datang ke tempat wisata, maka tempat wisata tersebut nantinya akan kembali
ramai lagi dan dapat memulihkan pendapatan yang sebelumnya menurun drastis